Jum'at, 05 Oktober 2012 | 23:00 WIB
Oleh: Habib Muhammad Rizieq Syihab, MA
Sejak
Rasulullah SAW mengajak umat manusia untuk beriman kepada Allah SWT,
maka sejak itu pula caci maki dan hinaan datang bertubi-tubi menghampiri
Nabi SAW. Bahkan hinaan tersebut tidak berhenti dengan wafatnya Nabi
SAW, melainkan terus berlanjut hingga saat ini.
Hinaan
terhadap Nabi SAW bukan karena beliau rendah dan hina, bukan juga
karena beliau salah dan berdosa, bukan pula karena beliau menyakiti dan
menganiaya, pun bukan karena beliau merampas dan memaksa,
karena Nabi SAW sangat mulia daripada sifat-sifat tercela macam itu.
Akan tetapi hinaan terhadap Nabi SAW hanya karena beliau berda'wah di
jalan Allah SWT dan mengajak umat manusia untuk beriman kepada-Nya.
Cara
Rasulullah SAW dalam menyikapi aneka penghinaan pun beragam. Ada yang
beliau diamkan. Ada juga yang beliau doakan. Ada pula yang beliau
nasihati atau peringatkan. Dan ada juga yang beliau beri hukuman. Bahkan
ada yang dibunuh akibat penghinaannya yang sudah kelewat batas. Semua
itu melalui pertimbangan khusus Rasulullah SAW.
PERIODE MEKKAH
Saat
di Mekkah, tak satu pun penghinaan yang dibalas oleh Rasulullah SAW.
Beliau tak membalas bukan karena tak mampu membalas. Jika Nabi SAW mau
membalas, maka beliau hanya tinggal angkat tangan berdoa kepada Allah
SWT untuk menghukum segera musuhnya.