PORNOGRAFI

0
Pada beberapa minggu terakhir ini atau dibulan juni 2010 ini mungkin kata yang paling banyak dicari oleh pengguna internet di indonesia pada "search engine" adalah download video luna maya ariel dan ariel- cut tari,...karena kabar kasus pornografi ketiga artis diatas sedang hangat-hangatnya diperbincangkan didunia nyata atau pada media-media infotaiman lainnya.....

Sebenarnya kasus pornografi ini bukanlah hal baru bagi pengguna atau yang sering berselancar pada dunia internet, sebab pada dunia maya cukup banyak situs-situs pornografi yang menampilkan gambar-gambar porno atau video porno baik yang pelakunya/aktornya berwajah keindonesiaan, terlebih lagi aktor-aktor barat/bule dll,...

Karena kebetulan saja , diduga pelaku pornografi video mesum adalah mirip artis yang lagi naik daun diindonesia maka pemberitaannya menjadi heboh dan berlarut-larut didukung pula yang diduga pelaku tidak mengklarifikasi secara tegas, kurang jelas sehingga menjadi bulan-bulanan media,.......padahal sesungguhnya adegan-adegan mesum di internet begitu banyak dan menjadi konsumsi yang begitu nudah diakses dimanpun dan kapanpun....

Ada beberapa hikmah yang harus dipetik dari munculnya kasus mesum ini diantaranya :
1.Bahwa dinegri ini sudah terjadi degradasi moral, yang sangat parah dan sudah memprihatinkan dimana prilaku-prilaku sebagian masyarakat kita sudah tidak mengindahkan lagi aturan-aturan agama, rasa malu yang sudah berkurang dll.....
2. Kurangnya penegakan hukum yang tegas atau kurangnya perhatian pemerintah terhadap perbaikan moral, dan tidak adanya aturan atau batasan-batasan didunia maya, dan masih lemahnya penegakan undang-undang pronografi.
3. Seharusnya kasus mesum mirip artis ini, menjadi langkah awal bagi pemerintah untuk membenahi kembali keterpurukan moral dinegeri ini agar mengambil langkah-langkah antisipatif pada waktu akan datang, demikian pula bagi ormas-ormas islam, ini merupakan momen yang tepat untuk kembali mendesak pemerintah agar serius membenahi dengan penerapan undang-undang pornografi yang lebih tegas,cepat dan antisipatif.

wallahu ah'llam.....

Muhammad Syahwil

SIMULASI PENGENDALIAN MOTOR DC SISTEM LOOP TERBUKA DENGAN MATLAB

0
I.         PENDAHULUAN


Dewasa ini pengendalian kecepatan  motor listrik memegang peranan penting pada dunia industri,  karena motor DC mempunyai karakterristik kopel-kecepatan yang menguntungkan dibandingkan dengan motor AC. Tujuan dari pengontrol kecepatan motor adalah agar dapat menjalankan motor sesuai dengan kecepatan yang diinginkan, meskipun ada perubahan beban.  Pada umumnya penerapan motor listrik bekerja pada tiga aspek operasi yaitu pada saat starting, pengedalian kecepatan dan pengereman. Dalam sistem pengendalian dikenal dua sistem yaitu pengendalian sistem loop terbuka (Open Loop controller) dan pengendalian  sistem loop tertutup ( Closed Loop Controller). Pada tulisan  ini akan disimulasikan pengaturan kecepatan motor dc dengan sistem pengedalian loop terbuka,( tanpa umpan balik) yaitu mengatur kecepatan motor dengan menambah  tahanan seri pada jangkar (juga menganalisa pengaruh tahanan seri terhadap arus starting dan stop pada motor dc) dan juga pengaturan tegangan jangkar (pengaruh perubahan tegangan jangkar terhadap putaran dan arus jangkar ).
II     DASAR TEORI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC
Secara sederhana motor listrik bekerja dengan prinsip bahwa dua buah medan magnet dapat dibuat berinteraksi untuk menghasilkan gerakan. Tujuan motor adalah untuk menghasilkan gaya yang menggerakan yaitu torsi. Biasanya motor dipasang untuk mengerjakan pekerjaan tertentu yang memerlukan kecepatan dan arah putaran yang tepat, sehingga kecepatan putar dan arahnya bisa diatur sedemkikian rupa sesuai dengan tujuan penggunaan motor. Telah diketahui bahwa untuk motor dc dapat diturunkan rumus sebagai berikut :


Persamaan (1) diatas merupakan persamaan kecepatan motor. Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa kecepatan motor ( n ) bergantung pada Tiga variabel yaitu  : 1) Kekuatan medan magnet (Φ), 2) Tegangan yang diberikan pada jangkar (Ea)  dan 3) Besarnya beban (Ia ≈ Torsi). Pada tulisan  ini akan dilakukan pengendalian kecepatan motor (Simulink Matlab) dengan menambah tahanan variabel seri pada jangkar dan mengatur tegangan jangkar sebagai berikut 
A.       Pengendalian Tahanan Jangkar
Dengan menyisipkan tahanan variabel (Rheostat) secara seri terhadap tahanan jangkar motor, berarti kecepatan motor dapat dikontrol dan juga dapat mengurangi arus starting (arus start yang besar sekitar 6-10 kali arus jangkar). Penambahan rheostat mengurangi kecepatan dibawah kecepatan  nominalnya. Penggunaan rheostat dianjurkan hanya untuk motor-motor kecil, cara pengaturan kecepatan motor ini tidak efesien, karena jangkar adalah rangkaian arus tinggi. Jadi, banyak daya dan panas yang hilang pada rheostat dan regulasi kecepatan jelek.
Penurunan nilai rheostat seri dari maksimum ke nol ohm  pada gambar diatas bisa dikendalikan dengan manual (tangan manusia) atau otomatis (menggunaknan relay magnetis/kontrol elektronik.) Penambahan tahanan seri juga mengurangi arus starting motor, besar tahanan seri dapat dihitung dengan persamaan(2) :
Pada keadaan start, kecepatan motor (n) = 0  rpm dan Ea = 0 Volt, jika dikehendaki arus jangkar yang mengalir pada saat start sama dengan arus beban penuhnya, maka tahanan seri dapat dihitung  :

Vt dan Ia adalah tegangan jangkar nominal dan arus jangkar nominal

Dari persamaan (2) dapat dihitung besar tahanan seri yang akan ditambahkan pada saat start dan  pengaturan kecepatan motor, sebagai berikut :

Misal Diketahui data motor :

Vt nominal = 240 Volt
Ia nominal = 35 A
                   Ra            = 0,330 ohm





B.       Pengendalian Tegangan Jangkar
Mengubah tegangan yang diberikan pada rangkaian jangkar adalah merupakan model  pengendalaian Tegangan Jangkar. Dengan menambah atau mengurangi tegangan jangkar, kecepatan motor akan naik atau turun secara sebanding. Pengaturan tegangan jangkar dapat dilakukan dengan menggunakan autotrafo yang dirangkaikan dengan penyerah atau bisa juga dengan menggunakan rangkaian elektronika daya, gambar berikut pengaturan tegangan dengan autotransformer :

III.  PEMODELAN PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK MATLAB
     A.   Model simulink Pengendalian Kecepatan Motor DC  dengan tahanan seri 
Untuk membandingkan pengaruh penambahan tahanan seri terhadap arus start dan kecepatan motor akan disimulasikan sebagai berikut (dengan mengubah posisi saklar) :
#Tanpa Tahanan seri :
       Analisa Grafik :
     Dari grafik terlihat bahwa pada saat motor distart langsung dengan tegangan nominalnya 240Volt, maka Arus Jangkar (Ia) mengalami lonjakan yang tinggi yaitu sebesar 322,8 Ampere (t = 0.2118 detik) dan arus jangkar kembali ke nilai nominal  35 Ampere (steady state) pada     t = 0,5411 detik. Sedangkan  kecepatan putaran motor (rpm) mengalami lonjakan yang juga cukup besar yaitu = 1459 rpm dibandingkan nilai nominalnya sebesar 1150 rpm. Kondisi arus yang tinggi ini dapat merusak belitan motor jika tidak ada pengendalian arus starting diawal menjalankan motor.
Hasil :       Ea                = 240 Volt ( t = 0 s/d ∞ )           
Ia Max          = 322,8 Ampere ( t = 0,02118 sec )
Ia Min.          = -41,85 Ampere ( t =0,0856 sec)
ω Max.         = 1459 rpm ( t = 0,06674 sec
# Dengan Tahanan Seri (R = 7 ohm)
 
Dari model simulink gambar 3a. diatas,  dengan mengubah posisi saklar A ke posisi 2 dan saklar B ke posisi 4, maka model simulasinya,menjadi model motor dc dengan tambahan tahanan seri, sehingga motor dijalankan dengan tambahan tahanan seri yang nilai tahanannya berubah-ubah dari nilai maksimum keminimum ( nol ) pada saat starting dan dalam beberapa detik setelah mencapai nominal tahanan kembali diberikan pada motor dari minimum kemaksimum yakni pada saat motor berhenti/stop.
                   Analisa Grafik :
Pada saat starting, tegangan jangkar motor diberikan setelah dua detik dengan tahanan seri yang terpasang 7 ohm, terlihat bahwa arus starting tidak mengalami lonjakan (akibat penambahan tahanan seri pada jangkar ) arus start hampir sama dengan arus nominal  sebesar 32 Ampere ( lebih kecil dari nominal karena pembulatan nilai tahanan 6,5 ohm menjadi  7 ohm ), sementara keceapatan motor sekitar 500 rpm,  kemudian secara perlahan-lahan nilai tahanan seri diturunkan,sehingga arus jangkar dan kecepatan motor naik perlahan-lahan proporsional dengan penurunan nilai tahanan seri sampai tahanan seri menjadi nol, sehingga arus jangkar dan kecepatan motor mencapai nilai nominalnya, demikian sebaliknya pada saat motor dihentikan/stop kenaikan nilai tahanan seri proporsional terhadap penurunan arus jangkar dan kecepatan motor, sampe motor benar-benar berhenti.(lihat grafik dan tabel). 
 
Dengan menaikkan tegangan jangkar secara perlahan dari 0 sampai Ea mencapai nilai nominal dalam waktu t yang telah ditentukan ( 0 - 10 detik), diperoleh kenaikan arus jangkar dan kecepatan motor proporsional terhadap kenaikan tegangan jangkar, seperti sampel hasil simulink berikut :
IV. KESIMPULAN
1.    Dalam mengoperasikan motor harus memperhatiakn besar lonjakan arus yang tinggi pada saat starting, untuk mengurangi arus start dapat  dilakukan dengan mengatur besar tegangan jangkar dan tambahan tahanan seri pada jangkar.
2.    Pengendalian Kecepatan motor dan  arus start dengan pengaturan tegangan jangkar dari Ea = 0 s/d Ea nominal, kenaikan tegangan jangkar proporsional dengan kenaikan arus jangkar dan kecepatan putar motor.
3.    Dengan pengaturan waktu yang yang lebih lama pada pengaturan/pemberian tegangan jangkar demikian pula  pada pemberian/penurunan tahanan seri (rheostat) maka lonjakan arus jangkar dan kecepatan motor lebih teredam.
4.    Pengaturan tegangan jangkar dalam pengendalian  kecepatan motor dan arus start, lebih baik dibanding dengan pengaturan dengan tahanan seri, karena pada pengaturan tegangan jangkar tidak ada lonjakan arus.
  
 
Oleh :Muhammad Syahwil

Isi Blog ini diposting dari tugas-tugas kuliah, catatan pribadi, dan berbagai bacaan yang bersumber dari buku, internet dll