1.4 KEGAGALAN ISOLASI BAHAN CAIR

0
Pada umumnya isolasi bahan cair, disamping sebagai komponen voltage-carrying juga untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Sebagai contoh untuk mendinginkan lilitan dan inti di dalam trafo, memadamkan busur lingkaran di dalam pemutus kontak (CB), atau, untuk memenuhi medium di dalam kapasitor, dan meningkatkan tetapan dielektrik dari kertas dielektrik.Pada dasarnya dalam medan elektrik sifat bahan cair secara teknis berbeda dengan bahan gas dan padatan. Kondisi kritis dipengaruhi oleh ketidakmurniaan, seperti kondisi ageing pada umumnya dalam suatu ruang muatan. Sebagai konsekuensi dari suatu kegagalan teori adalah terjadinya dampak pada penyulingan dan ageing yang berakibat pada kegagalan keadaan seperti pada isolasi minyak, seperti yang akan didiskusikan secara detail pada bagian 2.5.1.

1.4.1 Kekuatan Elektrik untuk Konfigurasi Teknik Isolasi Bahan Cair

Dalam tegangan tinggi teknologi minyak mineral sebagian besar digunakan sebagai bahan isolasi cair untuk bagian terbuka yang membatasi conjuction sebagai bahan isolasi, seperti halnya untuk impregnasi material berlapis tipis, khususnya untuk papan press dan pada kertas lembut. Pada umumnya mineral minyak memiliki viscositas (kekentalan) yang rendah, pemilihan minyak trafo; kekentalan disini, sangat ditentukan oleh temperatur, yang mana dalam prakteknya (pendinginan, impregnasi) digunakan sebagai bahan pengaduk yang sesuai dalam suatu penyulingan.

BAHAN KULIAH TEKNOLOGI KABEL DAYA

0
Buku Bacaan:
1. G.F.Moore, Electic Cables Hand Book, Third Edition, Blackwill Science, 2006.
2. G.J. Andres, “rating of Electric Power Cable, Mc.GrawHill, IEEE Press, 1997.
3. B.M Weedy, “Under Ground Transmission of Electric Power, New York, John Willey & Son, 1980.
4. Ngapuli, I.S, “Current Carrying Capacity of Underground Cable, Computer Training Class”, PT. Encona Engineering, 1990.
5. Jones, T.L, “The Calculation of Cable Parameters Using Combination Thermal and Electrical Circuit Model, IEEE. Transc. On Power Delivery, Vol. 4, No. 3, July 1989.


BAHASAN:

• KONTRUKSI KABEL
• PEMBEBANAN ELEKTRIK, MEKANIK, TERMIK PADA ISOLASI
• MEKANISME TEMBUS ELEKTRIK PADA ISOLASI
• RUGI-RUGI DIELEKTRIK SEBAGAI FUNGSI TEGANGAN PADA KABEL
• ISOLASI PADA KABEL
• MASALAH-MASALAH PEMILIHAN JENIS KABEL
• PERHITUNGAN RUGI-RUGI, GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA KABEL
• STANDARISASI/PENGUJIAN MUTU KABEL

KONSTRUKSI KABEL
(kuliah 1)

Kabel daya dapat diklasifikasikan menurut kelompok:
(1) Kabel menurut kulit pelindungnya (armor)
• Kabel bersarung timah hitam (lead sheathed)
• Kabel berkulit pita baja (steel tape armored)
• Kabel berkulit kawat baja (copper wire armord)
• Kabel berkulit baja tahan karat (Stainles wire armored)
• Kabel berkulit kawat aluminium (aluminium wirw armored)
• Kabel bersarung goni (jute)
(2) Kabel menurut Konstruksinya:
• Kabel plastic dan karet
• Kabel padat
• Kabel jenis datar (flat type)
• Kabel minyak (oil-filled)
• Kabel pipe (pipe-type, misalnya: berisi gas, minyak)

(3) Kabel menurut pasangannya:
• Kabel tanah (underground cable)
• Kabel udara (aerial cable)
• Kabel laut (submarine cable)

PENGERTIAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

0
Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat – pusat pembangkit listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTD dengan tegangan yang biasanya merupakan tegangan menengah 20 kV. Pada umumnya pusat pembangkit tenaga listrik berada jauh dari pengguna tenaga listrik, Untuk mentransmisikan tenaga listrik dari pembangkit ini, maka diperlukan penggunaan saluran tegangan tinggi 150/70 kV (STT), atau saluran tegangan ekstra tinggi 500 kV (STET).

Tegangan yang lebih tinggi ini diperoleh dengan transformator penaik tegangan (step up transformator). Pemakaian tegangan tinggi ini diperlukan untuk berbagai alasan efisiensi, antara lain, penggunaan penampang penghantar menjadi efisien, karena arus yang mengalir akan menjadi lebih kecil, ketika tegangan tinggi diterapkan. Setelah saluran transmisi mendekati pusat pemakaian tenaga listrik, yang dapat merupakan suatu daerah industri atau suatu kota, tegangan melalui gardu induk (GI) diturunkan menjadi tegangan menengah (TM) 20kV.

PENGANTAR PENGACARAAN OPTIMAL

0
Sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan secara optimal dan permasalahannya membutuhkan cara yang lebih baik dalam:
Pemecahannya
  • Teknik-teknik operation research
  • Model-model pengacaraan optimal
  • Metode-metode pengacaraan optimal

Sejak revolusi industri, dunia teknologi mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat dengan perkembangan industri, maka timbul masalah-masalah yang cukup rumit, yang membutuhkan pemecahan yang tidak mudah.
Disini para teknokrat mencari/mengadakan studi riset operasi (operation research, model-model pengacaraan optimal dalam menyelesaikan masalah yang timbul dan kompleksitas serta spesialisasi dalam mengalokasikan sumber daya.

PROGRAM DINAMIS (DYNAMIC PROGRAMMING) PADA UNIT PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK

1
A. Perkembangan Pemrograman Dinamis
Pada persoalan praktis aplikasi pemrograman dinamis pengambilan kondisi berbeda dalam waktu, kondisi berbeda dalam ruang dan pada tingkat-tingkat (level) yang berbeda. Katakan, untuk sebuah komponen, untuk sebuah system atau sebuah sub system. Persoalan yang padanya dibuatkan keputusan secara berurutan disebut persoalan-persoalan dengan keputusan berturutan. Karena keputusan- keputusan ini dibuat dalam sejumlah tahap, mereka persoalannya juga dikatakan persoalan dengan keputusan bertahap banyak. (3)
Sejalan dengan pendapat di atas menyatakan, pemrograman dinamis adalah suatu pendekatan optimalisasi yang mengalihkan sebuah persoalan yang kompleks ke dalam sederetan persoalan-persoalan yang lebih sederhana yang mempunyai karakteristik utama sebagai tahapan prosedur-prosedur optimalisasi.(2)
Selanjutnya (3) membahas mengenai pemrograman dinamis seperti yang dipaparkan pada paragraph- paragraph berikut ini:
Pemrograman dinamis adalah sebuah teknik matematik yang sangat sesuai untuk optimalisasi dari persoalan- persoalan dengan keputusan bertahap banyak. Teknik ini dibuat oleh Richard Bellman pada awal tahun 1950-an.
Teknik pemrograman dinamis bila diterapkan, memperlihatkan atau menguraikan sebuah persoalan keputusan tahap banyak sebagai sebuah deretan dari persoalan- persoalan dengan penyelesaian bertahap tunggal. Jadi sebuah persoalan dengan N-variabel digambarkan sebagai sebuah deretan dari N buah persoalan tunggal yang diselesaikan secara berturut-turut.
Pada kebanyakan persoalan, N buah sub-persoalan ini lebih mudah diselesaikan dari program asalnya. Penguraian menjadi N buah sub-persoalan adalah dengan tujuan untuk mendapatkan penyelesaian optimal suatu persoalan asal menggunakan penyelesaian secara optimal dari sub-sub persoalan
Adalah penting untuk dicatat bahwa hanya satu teknik optimalisasi tertentu yang digunakan untuk optimasi persoalan-tunggal tidak selamanya relevan. Boleh jadi pemecahannya bervariasi dari proses berturutan sederhana sampai kalkulus diferensial atau sebuah teknik pemrograman non linear.
Persoalan dengan keputusan tahap banyak dapat juga diselesaikan dengan aplikasi langsung dari optimalisasi klasik. Akan tetapi, hal ini membutuhkan jumlah variabel yang kecil, fungsi-fungsi yang terlibat menjadi kontiniu dan dapat diturunkan (differentiable) secara kontiniu dan titik-titik optimum tidak berada pada titik batas (boundary).

KESEPAKATAN UNIT dan OPERASI EKONOMIS PEMBANGKIT

0

1. Kesepakatan Unit
Kesepakatan unit dapat didefenisikan sebagai proses pengambilan keputusan yang  optimal, penjadualan start-up dan shut-down unit-unit pembangkit guna  
meminimumkan biaya operasi selama periode pengamatan yang menjamin tercukupinya cadangan daya. Asumsi yang biasa digunakan untuk menyelesaikan 
permasalahan kesepakatan unit adalah:
1.Beban system setiap periode pengamatan adalah konstan dan telah diberikan (diperoleh dari estimasi beban)
   2. Rugi-rugi transmisi diabaikan 
3   Cadangan daya panas telah ditentukan.

Tugas Perancangan Pembangkit

0
1. Suatu sistem pengendalian daya reaktif dari suatu pembangkit listrik tenaga uap/gas dengan model diagram blok seperti berikut KA = 28

Tegangan referensi V = 1 p.u dalam keadaan steady state
Sistem dibebani sehingga terjadi perubahan tegangan sebesar ΔV = 0.02 p.u, ΔV = 0.04 p.u, dan ΔV = 0.06 p.u.Tentukannlah respon sistem pada ketiga keadaan tersebut diatas dan Simulink.

Jawab :
Dari model Bagan kotak diatas kita bisa gambarkan pada Simulink MATLAB, dengan membuat beberapa subsitem tiap bagian pengendali seperti gambar berikut :




                                             Gambar simulink MATLAB Sistem Pengendali Daya Reaktif



PROTEKSI TRANSFORMATOR

0

6.1 Pendahuluan
Dua item utama dari peralatan dalam system tenaga adalah generator dan trafo. Gangguan lebih jarang terjadi pada aparatur dibandingkan pada saluran, tetapi kerusakan yang disebabkan oleh gangguan ini lebih banyak membutuhkan waktu dan uang untuk memperbaiki dibandingkan yang dibutukan untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh gangguan pada saluran. Menutup kembali yang cepat dari CB dimungkinkan pada line (saluran) dan menutup kembali tersebut membantu memperkecil jumlah kerusakan. Di lain pihak sebuah gangguan pada generator dan trafo selalu memerlukan beberapa perhatian dari staf pengawas. Pembersihan gangguan yang cepat, membantu dalam meminimalkan kerusakan pada peralatan dan juga mengurangi pemutusan ke pelayanan daya yang dihasilkan dari tegangan yang berkurang dan ketidakstabilan..............

Proteksi Daerah Bus (Bus Zone Protection)

1

Proteksi daerah bus termasuk, di samping bus itu sendiri peralatan seperti pemutus-pemutus rangkaian (circuit breakers), sakelar-sakelar pemutus (disconnecting switches), trafo-trafo instrumen dan reaktor-reaktor penyekat bus, dan lain-lain. Meskipun gangguan-gangguan daerah bus adalah jarang, pengalaman menunjukkan bahwa proteksi daerah bus sangat diinginkan di dalam stasiun-stasiun besar dan penting. Daerah bus lebih peka pada pengaruh gangguan-gangguan sekalipun itu terjadi karena alasan-alasan berikut :
(i)  Konsentrasi gangguan MVA meningkatkan resiko dari kerusakan yang pantas dipertimbangkan.
(ii) Hilangnya daerah bus akan mengakibatkan terhentinya suplai yang tersebar luas. 

SISTEM PROTEKSI MOTOR

2
I. Pendahuluan
Rele Proteksi adalah susunan peralatan pengaman yang dapat merasakan atau mengukur adanya gangguan atau ketidakstabilan sistem yang kemudian secara otomatis dapat memberikan respon berupa sinyal untuk menggerakkan sistem mekanisme pemutus tenaga untuk memisahkan sistem yang terganggu sehingga sistem lainnya dapat beroperasi secara normal.
Rele proteksi biasanya digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan pada sistem tenaga listrik terutama untuk :
  1. Memberikan tanda bahaya atau membuka Circuit Breaker (CB) sehingga memisahkan sebagian dari sistem  tersebut selama terjadinya kondisi yang tidak normal.
  2. Memisahkan bagian sistem yang tidak normal sehingga mencegah kesalahan yang berikutnya.
  3. Melepas tenaga apabila di anggap berbahaya bagi peralatan-peralatan listrik seperti : generator,motor, trafo dan sebagainya.
Proteksi terdiri dari perangkat peralatan yang merupakan sistem yang terdiri dari komponen-komponen berikut :

PROTEKSI GENERATOR

1

Peningkatan ukuran dari generator-generator dan bahkan peningkatan yang lebih besar di dalam  keluaran-keluarannya oleh metoda-metoda pendinginan yang lebih efisien membuatnya sangat mendesak untuk memproteksi mereka terhadap gangguan-gangguan. Kapasitas generator sudah meningkat tajam akhir-akhir ini dari 30 MW ke 500 MW dengan hasil bahwa kerugian dari bahkan suatu unit tunggal mungkin menyebabkan beban lebih mesin-mesin yang berhubungan dan pada akhirnya ketidak-stabilan sistem. Fungsi dasar dari proteksi yang berlaku untuk generator-generator adalah, untuk mengurangi periode outage ke minimum dengan pembebasan (clearance) gangguan-gangguan  yang berbeda dengan cepat. Tidak seperti peralatan yang lain, membuka suatu pemutus untuk mengisolasikan generator yang terganggu tidak cukup untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, karena generator akan terus menyuplai daya ke suatu belitan stator dalam keadaan gangguan sampai medan eksitasinya ditekan. Maka adalah perlu membuka medan, menghentikan suplai bahan bakar kepada penggerak utama dan dalam beberapa hal mempergunakan pengereman.
            Semua unit generator moderen yang besar tanpa kecuali transformator yang dihubungkan dengan interkoneksi. Sebelum mempertimbangkan tipe-tipe proteksi yang dipasang pada generator-generator perlu sekali mempertimbangkan asal-mula dan efek-efek gangguan.

GANNGUAN-GANGGUAN GENERATOR
            Gangguan-gangguan generator dapat dipertimbangkan dalam pengertian-pengertian berikut :

Isi Blog ini diposting dari tugas-tugas kuliah, catatan pribadi, dan berbagai bacaan yang bersumber dari buku, internet dll